Selasa, 24 November 2015

AKUNTANSI KREATIF (CREATIVE ACCCOUNTING) STRATEGI/METODE AKUNTANSI KREATIF DAN PENGGELAPAN Terdapat banyak metode akuntansi kreatif berbeda. Beberapa diantaranya memiliki hubungan yang erat dengan akuntansi. Setiap perangkaty akuntansi terdiri dari perkiraan penerimaan, pengeluaran, asset, hutang, dan ekuitas yang berbeda. Untuk setiap perkiraan yang berbeda akan membutuhkan kebijakan akuntansi. Robert Townsend (1970) mengatakan “Cara termudah menipu investor (atau diri anda) adalah dengan merubah satu unsur akuntansi setiap bulan. Selanjutnya, anda dapat mengatakan, “Hal ini tidak dapat dibandingkan dengan bulan atau tahun sebelumnya, dan kami tidak dapat menarik kesimpulan dari catatan ini”. Konsep kesesuaian akuntansi mengatur batasan ini, namun tidak membatasi kemampuan perusahaan untuk melakukan hal ini. • Terdapat tiga laporan keuangan penting dalam perkiraan perusahaan yaitu laporan keuangan (disebut perkiraan laba dan rugi), neraca (disebut laporan posisi keuangan), dan laporan arus kas. Dari ketiga laporan tersebut memuat tujuan yang berbeda bagi para akuntan kreatif. • Pada laporan keuangan, tujuan utamanya adalah untuk merubah catatan laba. Jika tujuannya adalah untuk memompa laba, maka penerimaan meningkat dan laba berkurang. Jika laba dikurangi, maka perlu dikurangi dan pengeluaran ditingkatkan. neraca, Tujuan neraca adalah adalah untuk meningkatkan laba bersih perusahaan. Disini dapat dilakukan dengan menambah asset dan mengurangi hutang. Sedangkan laporan arus kas bertujuan utuk meningkatkan arus kas melalui pembiayaan arus kas lain. Pada situasi ini, akuntansi arus kas kreatif sangat sulit dicapai dibandingkan dengan penciptaan laba yang kreatif. Kas sulit dihasilkan dibandingkan dengan laba. • Pada beberapa kasus, penggelapan (penyalahgunaan) dapat dilakukan dengan akuntansi kreatif. Terdapat dua hal penting yang perlu diperhatikan: pembuatan catatan-catatan fiktif dan penggelapan (penyaahgunaan)asset. Demikian halnya deg akuntansi kreatif, terdapat sejumlah penggelapan atau penyalahgunaan potensial yang berbeda. PRINSIP-PRINSIP DASAR. Terdapat lima prinsip akuntansi dasar untuk penerapan akuntansi kreatif yaitu: 1. Meningkatkan Penerimaan (Income). Salah satu caranya adalah dengan peningkatan laba. Menurut strategi ini, penjualan atau penerimaan lain perlu ditingkatkan. 2. Mengurangi Biaya (Expenses). Terdapat 2 cara penting untuk peningkatan laba. 2 Cara tersebut sebagai sub-strategi yang penting yaitu: (1) mengurangi biaya/pengeluaran (expenses), dan (2) Mengurangi (menghemat) biaya dan menambah asset pada waktu yang sama. 3. Meningkatkan Asset. Cara pertama adalah dengan meningkatkan laba bersih perusahaan. 4. Mengurangi Hutang. Cara kedua adalah meningkatkan laba bersih perusahaan. 5. Meningkatkan Arus Kas. Apakah melalui peningkatan penerimaan operasional kas atau melalui pengurangan biaya operasional kas. SIFAT AKUNTANSI KREATIF. Bersumber dari akuntansi simetris dasar, dimana debet harus sama dengan kredit. Sebagai hasilnya, istilah akuntansi debet sama dengan kredit. Debet memuat biaya-biaya dan asset, ddk kredit memuat penerimaan, hutang, dan modal. Disini dapat dinyatakan dengan 2 rumus berikut ini: (Rumus 1: DEBET = KREDIT; dan Rumus 2 adalah Asset dan Biaya = Penerimaan, Hutang, dan Modal Setiap transaksi akuntansi memuat debet dan kredit. Maka, jika bisnis menjual produk seharga 100 Pound Sterling, hasilnya harus sama baik di debet maupun kredit. Dalam hal ini, kas di debet (akan bertambah(, dan disesuaikan dengan nilai nilai penjualan sebesar 100 Poundsterling sebagai penerimaan (ditempatkan di kredit). Akuntansi simetris dasar dapat membantu bagi para akuntan kreatif yaitu memberikan kemudahan dalam merubah unsur-unsur dasar. PENERAPAN STRATEGI AKUNTANSI KREATIF. STRATEGI 1. MENINGKATKAN PENERIMAAN (INCOME). Peningkatan penerimaan dapat dilakukan dengan cara: (1) Penentuan nilai penjualan sebelum waktunya (sebelum jatuh tempo). Disini merupakan jenis akuntansi kreatif yang sudah umum, yang bersumber dari pertanyaan dasar: kapan menjual? Semakin kompleks (rumit) suatu bisis, maka semakin sulit untuk menetapkan nilai penjualan.Bila ternyata bahwa arus kas aktual tidak dapat dijadikan sebagai kinerja perusahaan yang memadai, maka sebagai cara kreatif perusahaan harus membuka pintu lebar-lebar dalam mendukung kebijakan penjualannya. Jika perusahaan dapat menyesuaikan nilai penerimaan yang rasional, yaitu kebijakan penerimaan yang didasarkan pada kebebasan penuh (carte blanche) sesuai yang diinginkan dan lebihj memungkinkan. (2) Meningkatkan bunga piutang (tagihan). Satu sumber penerimaan perusahaan adalah bunga dari investasi seperti saham atau rekening bank sebagai asset tetap yang memadai. Contoh, Pollye peck menghadapi ketidaksebandingkan nilai mata uang yang disebabkan oleh tingginya penerimaan piutang. Kemudian menggunakan pinjaman dalam mata uang franc Swiss, dimana mata uang franc Swiss memiliki nilai tukar yang sangat kuat dengan suku bunga rendah. Selanjutnya Pollye Peck menginvestasikan uangnya di bank Turki, dimana mata uang dinar Turki nilai tukarnya sangat lemah. Dengan demikian kompensasi yang dibayarkan perusahaan sangat tinggi disebabkan suku bunga yang tingggi. Sebagai akibatnya, laporan penerimaan Polly Peck terlihat baik. Perusahaan menerima 68,1 juta poundsterling dari hasil investasinya di Turki. Selanjutnya laba meningkatkan sebesar 12,5 juta poundsterling. Selanjutnya mata uang dinar Turki diapreasikan ke dalam mata uang franc Swiss. Sebagai akibatnya, modal yang tercatat pada meracanya merugi sebesar 44,7 juta poundsterling. Hal ini juga disebabkan karena uangnya tersimpan di Turki dan tidak dapat ditransfer ke Inggris. (3) Memasukkan laba non-operasional. Biasanya para analis lebih tertarik dengan laba bisnis (trading profit)) dibandingkan dengan laba non-bisnis (non-trading). Perusahaan seringkali mencoba untuk memasukkan laba wajar mereka dari one-off sales atau labanya, yang dalam prakteknya dapat digunakan untuk mencatat asset tetap dibawah nilai buku mereka, sehingga pada saat dijual labanya dapat dibukukan (dicatat). (4) Menetapkan hutang sebagai penjualan. Pinjaman (hutang) dan penjualan merupakan aspek yang sangat berbeda. Pinjaman sebagai penerimaan, dan penjualan sebagai liabilitas. Bila keduanya ditempatkan pada kredit, maka akan terdapat ruang untuk para akuntan kreatif untuk memperlakukan (menempatkan) hutang sebagai penerimaan. (5) Pertukaran/Barter (Swap). Pada dasarnya, Swap (barter) dilakukan bilamana perusahaan melakukan pertukaran produk satu sama lain. Swap merupakan cara yang berbahaya menurut konsep peraturan yang ditetapkan. Pada dasarnya, swap dilakukan bilamana dua perusahaan melakukan pertukaran produk dan selanjutnya menempatkannya sebagai penjualan. Dalam suatu bisnis, beberapa manajer yang kreatif mencoba menegaskan bahwa swap merupakan transaksi penjualan yang actual. Pada industri telekomunikasi swap merupakan kegiatan yang sudah umum. STRATEGI 2: PENURUNAN (PENGHEMATAN) BIAYA Strategi kedua dapat dilakukan melalui: (1) Menggunakan spesifikasi (persyaratan) akuntansi. Dalam akuntansi, perusahaan perlu membuat sejumlah prediksi. Akuntansi persediaan melibatkan penentuan persyaratan (provisi) untuk biaya-biaya yang ditetapkan. Contoh: sebuah prsh yang mengambil alih (membeli) perusahaan lain, disini perusahaan perlu merombak dan menetapkan kembali semua biaya. Disini akan membutuhkan persyaratan untuk tahun akuisisi yang akan membutuhkan penambahan biaya pada tahun operasional. Prinsip dasar ini sama dengan penentuan provisi umum, yang p;ada awalnya menghapus laba operasional, dan selanjutnya mencatatnya kembali sebagai laba, dan dapat digunakan pada berbagaisituasi. (2) Pengurangan pajak. Pajak perusahaan adalah sebagai pajak perusahaan besar. Perusahaan akan mencoba untuk menurunkan (mengurangi) pajak. Mereka sering menggunakan tim akuntan pajak perusahaan untuk mengurangi tagihan pajak mereka. Beberapa cara penghindaran pajak biasanya tidak dibahas dalam artikel ini. Dengan menggunakan teknk penghindaran pajak, beberfapa perusahaan Inggris dan Amerika yang profit (menguntungkan) jarang membayar pajak. Contoh: UBS Phillips & Drew (1991) menempati posisi ke-24 dari 185 perusahaan Inggris besar yang memiliki tarif pajak dibawah 25%. Hal terpenting disini adalah bahwa penghindaran pajak (tax avoidance) tersebut berperan sama seperti akuntansi kreatif, dan tidak melanggap hukum (legal). Sebakiknya, pengelakan atau penyelewenangan pajak (tax evasion) dinilai sama dengan penggelapan dan melanggar hukum (illegal). Demikian halnya dengan teknik akuntansi kreatif, terdapat bayak industri yang menyarankan perusahaan bahwa teknik penghindaran pajak (tax avoidance) dinilai sangat potensial. (3) Penghapusan kelebihan biaya 1 tahun (excessive one-year write off/Big Bath). Bitg Bath (penghapusan kelebihan biaya selama 1 tahun) merupakan strategi untukmenghapuskan semua biaya yang tidak diperlukan. Alasannya adalah bahwa strategi ini dapat digunakan untuk memperkecil biaya dan berfungsi sebagai sebagaipenghematan biaya selama 1 tahun yang akan ditempatkan untuk tahun mendatang. Dua aspek umum dimana strategi Big Bath digunakan adalah melalui akuntansi pembelian perusahaan (akuisisi atau merger), dan dapat digunakan bila manajemen baru mengambil alih atau membeli sebuah perusahaan. Pada akuntansi merger/akuisisi, disini berhubungan dengan akuntansi persediaan dan persyaratan persediaan. Ide penting disini adalah bahwa anda perlu mencatat beberapa biaya yang memungkinkan untuk digunakan dalam mendukung kinerja masa mendatang. Pada kasus manajemen baru, jika tim manajemen baru gagal dalam memperoleh manfaat (keuntungan) melalui peraturan akuntansi yang fleksibel maka diperlukan beberapa penghapusan biaya sebagai cara yang memungkinkan. (4) Pengurangan biaya dan Penambahan Asset. Persediaan (inventory) merupakan teknik yang favorit bagi akuntan yang kreatif. Penutupan inventory akan dapatdilibat baik pada neraca maupun dalam laporan keuangan, dimana inventory dapat mengurangi biaya penjualan. Selanjutnya jika inventory meningkatykan, maka laba juga meningkat. Hal yang menarik untuk inventory iniadalah bahwa biasanya terdapat perediaan tahunan diman inventory akan dihitung dan dinilai. Disini akan memberikan kemudahan untuk memanipulasi aqsset perusahaan. Terakhir, overhead produksi dapat dimasukkan ke dalam inventory (persediaan), yang selanjutnya mendukung nilai persediaan dan laba. Selanjutnya, terdapat maslaah subjketivitas penting yang berkaitan dengan apakah overhead produksi dapat digunakan secara actual. Sebagai akibatnya, inventory (persediaan) perlu dimanipulasi nilainya. (5) Memperbesar Modal. Kapitalisasi (memperbesar) modal menggunakan prinsip-prinsip dasar yaitu dengan mendebit perkirana tersebut ke dalam neraca apakah sebagai biaya atau sebagai asset. Melalui pengaturan kembali biaya ini, akuntan yang kreatif tidak hanya meningkatkan laba, tetapi juga meningkatykan asset. Pada situasi win-win, aktiva/asset tetap (misalnya: tanah/bangunan, pabrik dan peralatan) biasanya dapat didepresiasikan. Hal ini berarti bahwa biaya tersebut perlu ditingkatkan selama beberapa tahun. Bila perusahaan meminjam uang untuk menghasilkan asset tetap, maka mereka menempatkan biaya bunga ini sebagai bagian dari asset tetap, yang selanjutnya akan dapat memperbesar modal. Jim Hopkins (2002) menyatakan bahwa kegiatan WorldCom dalam memperbesar mdoal untuk kapasitas jaringannya didukung dengan penjualan kembali jaringan kepada konsumennya, yang dapat diiimbagi dengan cara sebagai berikut: (1) Memperpanjang usia penyusutan (depresiasi). Depresiasi adalah biaya non kas, yang melibatkan penempatan (alokasi) biaya asset setiap periode waktu. Depresiasi membutuhkan beberapa prediksi, seperti kelangsungan asset dan nilai suatu asset. Selanjutnya asset dapat direvaluasi (disesuaikan kembali). Terakhir, terdapat beberapa metode depresiasi, seperti metode depresiasi straight-line (straight-line depreciation) atau metode penyesuaian depresiasi (reducing balance depreciation). Sebagai hasilnya, melalui penilaian asset secara berbeda, perubahan umur asset atau metode depresiasi, dapat menghasilkan perubahan nilai depresiasi yang sebenarnya (actual). Cara lain untuk mengurangi depresiasi dengan mencatat nilai aktiva/asset tetap (fixed asset). Jika nilai aktiva tetap berkurang, maka depresiasi akan berkurang juga. (2) Mengurangi pinjaman bermasalah (bad debts). Sebagian bisnis memfokuskan pada kredit. Penjualan dihasilkan melalui piutang transaksi bisnis (debtor). Beberapa piutang (tagihan) bisnis mungkin tidak dibayarkan. Selanjutnya perusahaan menetapkan persyaratan untuk pinjaman atau hutang bermasalah (bad debts) yang didasarkan pada beberapa pertimbangan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan laba, yang selanjutnya menghasilkan nilai pembayaran hutang yang lebih rendah yang didasarkan pada prediksi manajemen. STRATEGI 3: PENURUNAN (PENGHEMATAN) BIAYA. Strategi dapat dilakukan dengan cara: (1) Meningkatkan Goodwill. Goodwill merupakan aktiva/asset tidak berwujud. Dengan kata lain, anda tidak dapat mengetahuinya atau menyentuhnya seperti asset tetap (bangunan, motor atau mobil). Goodwill menyataqkan harhga pembelian dikurangi dengan nilai wajar (fair value) suatu asset. Ketentuan yang ada mengenai pencatatan goodwill berbeda antara satu negara dengan negara lain. Menurut peraturan IASB dan peraturan di Amerika, goodwill dikapitalisasi dihapuskan dari neraca jika nilainya tidak sesuai atau tidak mendukung. Jika nilai Goodwill dapat dimaksimalkan (diperbesar), maka akan meningkatkan nilai asset pada neraca. Selain itu nilai wajar dari suatu akuisisi akan berkurang. Jika asset seperti persediaan (inventory) didatat dalam akuisisi, maka disini akan meingkatkan laba pada saat inventory terjual. Selanjutnya, perusahaan berupaya memaksimalkan goodwill melalui akuisisi dan selanjutnya mengatasi ketidaksesuaian nilai goodwill tersebut. (2) Meningkatkan Merek dan Aktiva Tidak Berwujud Lainnya. Penilaian merek merupakan masalah yang sangat penting dalam akuntansi. Merek seperti “Coca Cola” dan “Guinness” memiliki nilai yang sangat besar. Bagaimanapun, menurut peraturan GAAP keduanya tidak dicatat ke dalam perkiraan (laporan). Beberapa akuntan meyakini bahwa memasukkan nilai mereka dalam suatu perkiraan akan menghasilkan laba bersih perusahaan yang lebih baik. Namun para akuntan lain meyakini bahwa penilaian mereka merupakan penilaian subjektif, dan sebagai alasan yang nyata untuk mendukung nilai asset dalam neraca. Masalah yang terkait dengan merek masih belum jelas, khususnya mengenai cara penilaiannya, karena merek bersifat lebih subyektif. Sebagai akibatnya, mereka dapat dimanipulasi dengan mudah bila diperlukan. Setelah perusahaan semakin kompleks, proporsi asset mereka akan bertambah sebagai asset (aktiva) tidakberwujud. Biasanya aktiva tidak berwujud tidak dimasukkan ke dalam neraca karena sangat sulit untuk dinilai. Selanjutnya sekarang penambahan nilai aktiva berwujud yang dapat dimasukkan pada neraca perusahaan antara lain: nama/merek perusahaan, patent dan merek dagang, keahlian karyawan, software computer, dan keahlian teknis). Karena terdapat kesulitan dalam menentukan nilainya, maka peran akuntansi kreatif dibutuhkan. (3) Menetapkan Kembali Nilai Aktiva Berwujud (Tangible Fized Assets). Di beberapa negara, seperti Inggris, penentuan kembali nilai aktiva berwujud (tangible fixed assets) yang dibolehkan dalam menurut konvensi hirtoris, dimana aktiva tetap yang berwujud digunakan sebagai biaya). Di Inggris, perusahaan yang tidak tercatat atau go-publik (non-listed companies) biasanya dibolehkan jika mereka membutuhkannya, yang melibatkan menilaian kembali nilai tanah dan property mereka. (4) Mark-to-market. Penentuan suatu nilai asset merupakan masalah yang sangat sulit, disini melibatkanpasar-pasar aktif dan pasar dengan berbagai perangkap yang berat. Enron menggunakan akuntansi mark-to-market untuk menetapkan harga dari beberapa kontraknya. Menurut peraturan Amerika, perusahaan yang melakukan kontrak derivative atau kontrak yang berkaitan dengan energy perlu menyesuaikan nilai pasarnya pada periode akuntansi, yang secara langsung dapat mempengaruhi laba atau rugi mereka. STRATEGI 4: PENURUNAN (PENGHEMATAN) BIAYA. Strategi keempat dapat dilakukan melalui: (1) Pembiayaan neraca yang berubah-ubah (off-balance sheet financing). Pembiayaan off-balance sheet merupakan satu bentuk akuntansi kreatif yang sangat sulit. Disini sebagai hal yang sangat sulit untuk diluruskan. Seringkali perusahaan mengikuti rencana atau program yang telah ditetaokan oleh bank komersial. Pembuat peraturan (regulator) juga tetap menggunakan dalam perarturan baru yang bertujuan untuk menghentikan penyalahgunaan (penggelapan). Tujuan utama dari pembiayaan off-balance sheet adalah untuk menghapuiskan hutang (liabilitas) dari neraca. Motif-motif di balik ini sangat berbeda. Pada beberapa kasus, mungki karena perusahaan berada dalam situasi berbahaya akibat melanggar perjanjian hutang yang menyebabkan nilai hutang lebih besar pada neraca. Pada kasus lain, disini mungkin dicatat pada neraca agar neraca terlihat lebih baik. Jika kita amati terdapat perbedaan kecil, beberapa perusahaan meminjam uang untuk membeli asset dan untuk membiayai kegiatan umum mereka. Mereka akan mencatat asset mereka, tetapi bukan hutang mereka. Bank-bank komersial menilai teknik ini sebagai cara yang sangat sulit. Melalui beberapa teknik ini, perusahaan dapat mengakses untuk menggunakan asset , namun pinjaman (hutang) atas asset yang dibeli tidak dicatat pada neraca perusahaan. Terdapat penggabungan liabilitas untuk beberapa perkiraan. Beberapa diantara berkaitan dengan masalah lingkungan dan kesehatan. Contoh: beberapa perusahaan rokok menggunakan liabilitas dalam mengantisipasi biaya perkara hukum yang berhubungan dengan merokok. Atau terdapat tnaggung jawab (liabilitas) terhadap lingkungan yang dinyatakan dalam prinsip “pelaku polusi dikenakan denda (polluter pay). Maka beberapaperkiraan liabilitas gabungan (contingent liabilities) biasanya dihapuskan dari perkiraan, (2) Penempatan kembali Hutang Sebagai Ekuitas. Disini merupakan teknik tersulit lain dari masalah akuntansi, dan sebagai bidang dimana pembuat peraturan berperan sangat aktif. Pada dasarnya, ekuujtas menyatakan modal pemilik. Disini sama (sebanding) dengan laba bersih (net assets) yang terdapat dalam neraca perusahaan. Sebaliknya, biaya hutang ditempatkan di luar modal, yang dihasilkan dari pinjaman/hutang perusahaan. Hubungan antara keduanya disebut sebagai persneling atau roda pengatur (gearing). Maka perusahaan dengan persneling (gearing) yang lebih baik akan memiliki proporsi hutang yang tinggi. Hal ini juga berarti bahwa perusahaan harus membayar bunga tahunan yang sangat tinggi. Perusahaan dengan rasio gearing yang tinggi sangat beresiko dibandingkan dengan perusahaan dengan rasio gearing yang rendah. Perusahaan dengan rasio gearing yang tinggi menghadapi masalah yang berkaitan dengan pelanggaran perjanjianhutang mereka. STRATEGI 5: PENURUNAN (PENGHEMATAN) BIAYA. Strategi kelima ini dapat dilakukan melalui: (1) Memaksimalkan penerimaan kas operasional. Penerimaan kas operasional (operating cash inflows) harus penerimaan yang berasal dari usaha (operasi perusahaan) dan dari item atau perkiraan yang bersifat jangka panjang. Perusahaan mungkin mencoba memasukkannya dengan sistem one-opff items yaitu dengan menjual asset-asetnya. Pada kasus Enron, pinjaman bank, diperlakukan (ditempatka) sebagai penerimaan arus kas operasional. Selain itu terdapat item atau perkiraan lain yang harus dicatat. Pada waktu yang sama, perusahaan memutuskan bagaimana arus penerimaan kas operasional yang memungkinkan, dan bagaimana arus kas yang dibutuhkan untuk investasi dan pembiayaan. Pada kenyataannya, perusahaan berupaya untuk mengelompokkan beberapa arus kas yang memungkinkan (arus kas positif) mereka sebagai arus kas operasional. (2) Pengurangan pengaluaran kas operasional. Disini sama dengan prinsip yang digunakan pada bagian terakhir, namun agak sedikit berbeda. Perusahaan mungkin mencoba menempatkan kerugianoperasional atau biaya operasional ke dalam pembiayaan arus kas non-operasional atau arus kas investasi. Mereka berupaya untuk menetapkan pengeluaran kas operasional, namun tidak menetapkan pengeluaran kas operasional untuk pembiayaan dan investasi. CONTOH PENEMPATAN ANGKA YANG SEDERHANA Contoh sederhana yang disajikan pada Tabel 4.1 menggambarkan beberap[a nilai (angka). Dalam prakteknya, terdapat beberapa penyesuaian yang sangat tidak ketara bersamaan dengan penghapusan laba menurut cara yang diinginkan. Sebagai akibatnya, bila terdapat dugaan (asumsi) dan penilaian (prediksi)manajemen untuk menggunakan angka-angka yang dapat meningkatkan laba. Jika kita mengacu (mengikuti) pendirian akuntansi kreatif (tabel 4.1b) kita dapat mentransformasikan (merubah) laporan penerimaan Creato plc. Dengan cepat Creato plc dapat merubah krugian sebesar 5 miliar poundsterling menjadi laba sebesar 23 miliar poundsterling. PENGGELAPAN (FRAUD). Pada bebarapa kasus, batasan antara ajkts kreatif dengan penggelapan (fraud) masih belum jelas. Contoh:, Enron dam SPE melakukan rekayasa pencatatan dengan smepurna. Bagaimanapun, secara bertahap metode yang digunakan SPE dianggap menimbulkan masalah besar Asosiasi Pemeriksa Penggelapan Bersertifikat (1996) mengelompokkan kecuranga (fraud) ke dalam bentuk penggelapan (misappropriation), penggelapan laooran, penyuapan dan korupsi. Pada beberapa kasus, teknik serupa yang digunakan untuk melakukan penggelapan dalam lapoan keuangan disebut sebagai akuntansi kreatif. Beasley, Carcello dan Hermanson (1999) menemukan bahwa dari 203 perusahaan yang menggunakan metode fraud (penggelapan), 50% menggunakan catatan penerimaan yang tidak benar , dan 50% memuat catatan asset yang berlebihan. Kategori penggelapan lainnya mencakup: 18% melakukan pengurangan perkiraan hutang (pengeluaran), 12% penggelapan asset, 8% pembuatan laporan yang tidak sesuai, dan 20% menggunakan tekniklain. Dua kategori terbesar dapat dikelompokkan sebagai berikut: (1) Pencatatan penerimaan yang tidak benar, terdiri dari: 26% pencatatan penerimaan secara fiktif, 24% pencatatan penerimaan sebelum jatuh tempo, dan 16% melebih-lebihkan catatan penerimaan. (2) perekaysaan asset, terdiri dari: 37% melakukan rekayasan penerimaan asset, 12% melakukan pencatahan asset secara fiktif, dan 6% mempebesar nilai item pengeluaran. Teknik-teknik/Metode Penggelapan (Fraud) dapat mencakup: (1) Penggelapan/penyalahgunaan asset. Teknik ini terdiri dari dari: (a) Persediaan (inventory), (b) Kas (uang) dan (3) Lain-lain. (2) Transaksi Fiktif (penggelapan laporan keuangan). Teknik ini mencakup: (a) Catatan penjualan, kas, dan persediaan secara fiktif (one-off), dan (b) .Secara Terencana (Sistematis). PEYALAHGUNAAN (PENGGELAPAN) ASSET. Terdapat beberapa jenispenyalahgunaan. Pada kenyataannya, disini sebagai teknik penggelapan yang sangat mudah yang sama (sinonim) dengan “mamasukkan satu tangan) ke dalam laci atau kas uang. (1) Persediaan (Inventory). Mengingat inventory dapat dijual, hal ini sebagai target yang sangat menarik untuk disahagunakan baik oleh manajemen maupun karyawan.Contohnya adalah sebuah dongeng (legenda). Saya mencatat tentang hal-hal vaforit saya. Pertama kota Kidderminster di Inggris sebagai produsen karpet ternama. Mereka selalu kehilangan karpet setiap hari. Pencurian terjadi sepanjang tahun. Maka pada pertengahan musim dingin, seorang karyawan mengincar karpet di depan pintu gerbang pabrik, penjaga keamanan membantunya, karpet dikemas (dilipat) setinggi pinggang manusia, menyembunyikannya dibawah jas panjang, dan menyelipkannya di sela kaki sambil mengenakan jaket panjang. Setelah dia berjalan, dia kepergokdi depan kantor penjaga keamanan dan selanjutnya ditangkap. (2) Uang (Cash). Uang merupakan sumber hidup dari suatu bisnis. Tanpa uang, bisnis akan segera mengalami kebangkrutan. Perusahaan dapat menghasilkan laba, seringkali sedikit mengalami ketidakstabilan dan mengalami kegoyahan, yang selanjutnya mengalami kebangkrutan. Manajemen dan karyawan mungkin mencoba melakukan pencuriang uang. Contoh, di Inggris pada bulan Juni 2006, seorang karyawan bank Skotlandia, Donald MacKensie, telah mencuri uang senilai 21 juta Pounsterlingf. Dia dipenjara selama 10 tahun. Ironisnya dia telah memalsukan rekening dengan meng-atasnamakan manajer Bisnis Bank Royal Skotlandia yang menjabat sebagai manajer selama 3 tahun berturut-turut (2020,2003, 2004). Selain itu dia tidak membayar bunga atas pinjaman Tujuannya adalah untuk dapat meminjam uang lebih besar. Dia ditangkap alam peristiwa kecelakaan.   (1) Lain-lain. Terdapat beberapa teknk (cara) lain yang dapat digunakan untuk melakukan penggelapan asset. Biasanya banyak dilakukan direktur dibandingkan dengan karyawan. Conjtoh, pada kasus Polly Peck di Inggris yang mengalami kebangkrutan pada tahun 1989, dia dikenakan sanksi indispliner karena telah mencuri sejumlah uang dari perusahaan, selain itu dia telah menggelapkan uang yang didapatkan secara illegal dengan mengatasnamakan perusahaan (Polly Peck International) atau perusahaan cabangnya. TRANSAKSI FIKTIF. (1) Penjualan Fiktif. Cara terakhir untuk meningkatkan penjualan merupakan suatu penggelapan (penyalahgunaan) yang sangat nyata. Contoh: Kasus yang memalukan pada sebuah perusahaan susu di Italia “Parmalat”, yang digugat atas penjualan susu bubuk ke Cuba. Pada kenyataannya, dia digugat atas penjualan 300.000 ton susu bubuk seharga $620 juta. Parmalat telah melakukan pengelapan faktur rangkap, dimana terdapat satu faktur (invoice) asli dan satu faktur palsu. Keduafaktur tersebut dimasukkan ke dalam buku, tetapi haya satu yang dikirimkan kepada konsumen (Langendijk, 2004). Selanjutnya penjualannya melambung. (2) Kas dan Persediaan Fiktif. Kasus Pertama: Walter Walts hidup dalam kemewahan, dibawah naungan the Marylebone Theatre. Kemewahan gaya hidupnya dihasilkan dari pengelapan (penipuan) secara besar-besaran pada the Globe Assurane Office tempat dia bekerja. Dia berfinvestasi untuk tunjangan hari tuanya, dan melakukan penggelapan uang ke dalam rekening miliknya. Selanjutnya, dia terbentuk dengan rekening dividen, dan setelah itu dia melakukan penggelapan uang kembali. Penggelapan telah dilakukan terus menerus antara 5 hingga 6 tahun. Watts dipenjara selama 10 tahun. Menghadapi hal ini dia berupaya untuk bunuh diri. Kasus Kedua: Joseph Cole adalah seorang pedagang biasa. Bisnis (usaha) awalnya selalu tidak berhasil. Dia melakukan pemalsuan jaminan atas inventory. Ternyata, dia menerbitkan dua surat jaminan (warrant) untuk satu cargo. Selanjutnya dia membuat surat jaminan palsu senilai $500,000 agar dia dapat memperoleh perpanjangan pinjamannya. Pada akhirnya, timbul kecurigaan atas perilakukan dan selanjutnya dilakukan penyelidikan td Joseph Cole. Dia ditangkap dan mengakui bersalah, dan dipenjara selama 4 tahun. (3) Secara Terencana (Sistematis). Contoh: Untuk mendirikan sebuah bangunan besar, seorang direktur memalsukan rekening City of Glasgow Bank, McKesson and obbins, Equity Funding Corporation of Amerika. Meskipun dilakukan pada periode waktu yang berbeda, beberapa penggelapan (kecurangan) akuntansi semuanya sama: mereka dilakukan oleh direktur, mereka melakukan dengan melibatkan transaksi rangkap dan terencana (sistematis). KESIMPULAN Keluwesan (fleksibilitas) dalam akuntansi membuka pintu untuk beberapa metode akuntansi kreatif yang berbeda. Batasan antara akuntansi kreatif dengan penggelapan (fraud) masih belum jelas. Persamaan akuntansi dasar adalah asset ditambah biaya (asset + biaya) yang setara atau sebanding dengan penerimaan ditambah hutang dan modal. (penerimaan + hutang + modal). Olehkarena itu, disini memungkinkan untuk melakukan penyesuaian akuntansi, dengan mengklasifikasikan biaya sebagai asset dan pinjaman sebagai penerimaan (income). Terdapat 5 strategi penting untuk akuntansi kreatif. (Strategi 1): Melibatkan peningkatan laba melalui peningkatan penerimaan. (Contoh: melalui menempatkan hutang sebagai penjualan, melalui menempatkan penjualan sebelum jatuh tempo, melalui pemaksimalan penerimaan lain, atau menempatkan hutang sebagai penjualan. Strategi 2: Melibakan peningkatan laba, dapat dilakuakn melalui penguranga biaya (pengeluaran) dengan metode catatan persediaan, penambahan persediaan (inventory), pemanfaatan biaya, perpanjangan umur asset, pengurangan hutang bermasalah, penurunan pajak atau menggunakan teknik pembersihan hutang. Strategi 3: Memfokuskan pada peningkatan laba bersih neraca melalui penambahan asset, antara lain: melalui memasukan aktiva berfwujud dan tidak berwujud, goodwill, dan penambahan cadangan asset (aktiva) tetap. Strategi 4: Melibatkan peningkatan laba bersih neraca, dapat dilakukan melalui penurunan hutang, penempatan perkirana hutang sebagai ekuitas.Strategi 5: Melibatkan pemaksimalan arus kas operasi. Disini dapat dilakukan melalui 2 cara: (1) pemaksimalan arus kas operasi, (2) pengurangan penerimaan kas operasi, dan (3) pada kasus tertentu, dilakukan penggelapan persediaan (inventory), kas dan asset selain juga dilakukan transaksi fiktif atau bisnis fiktif (direkayasa).

1 komentar:

  1. Di satu sisi akuntansi kreatif memberikan dampak positif bagi perusahaan melalui perbaikan nilai penjualan, laba, kas non operasional, efektifitas hutang dan sistem swap (barter), di lain sisi dapat berdampak negatif bila perubahan atau permainan angka dalam pencatatan laporan keuangan melibatkan unsur pengelapan, kecurangan atau manipulasi (fraud). Maka perusahaan perlu mengontrol secara ketat hasil kinerja dari para akuntan krearif. Tq.

    BalasHapus